Recent Updates Toggle Comment Threads | Keyboard Shortcuts

  • adamprakasa 4:25 PM on October 11, 2012 Permalink | Reply  

    Knowing My Life or How My Friends think of My Life 

    Dam, Lo gini ya?

    Dam, Lo dulu begitu yah?

    Dam, Gue penasaran dulu lo tuh itu yah?

    Kita, sebagai Manusia yang hidup di Bumi, gak bisa hidup sendiri, Bullshit abis kalo ada yang bilang hidup independent atau mandiri. Gue selalu mikir setertutupnya kita harus ada teman, ya walau satu aja. seenggaknya lo masih bisa berasa hidup di Bumi bukan di dasar laut.

    Teman Gue atau Temen Kuliah Gue lebih tepatnya kayaknya mulai ingin tau soal hidup gue, entah dengan pertanyaan tiba-tiba atau saat gue lagi sendiri. Kadang pertanyaannya annoying bahkan bikin gue pengen gue dari kelas. Lebay sih. Tapi Gue, yang secara pribadi, sangat gak minat dengan hidup sendiri. Minat dalam artian males untuk dibahas. Istilahnya, Ini Hidup bukan hidup elo. Bukan untuk ditanya atau dipikirin.

    Gue pernah mau tuh mikir soal hidup, gue yang notebenya masih kuliah males mikirin yang udah mulai ribet, dan gak minat juga ingin tau. Biar gue aja dan pikiran gue yang tau apa itu.

    By the way, bulan depan atau 45 hari lagi gue bakal berumur yang ke 21 tahun, ulang ya dua-puluh-satu-tahun. An Old Age for A Childish-Mind. Bahkan gue masih gak tau apa yang mau gue capai di umur itu. Tua sih tapi pikiran gue masih kayak anak sma. Ohya pas teman gue bakal lontarin pertanyaan aneh lagi. yang mana gue udah males jawabnya dan ada yang bikin gue bete.

    Mungkin diumur 21 ini gue gak muluk-muluk ke Tuhan, gak kayak pas gue kecil yang pengen maenan tong-tong mesin bangunan, gue cuma pengen punya hidup yang nyaman, sekarang sih udah asik ya, yah seengaknya hidup nyaman itu gak bikin gue bete saat temen gue pada pengen tau hidup gue.

    Oh iya, akhir-akhir ini lagi ketagihan lagu Skyfall dari Adele. Kalau denger lagu ini gue ngebayangin Langit runtuh, tapi Adele dengen suaranya yang keren abis tetap berdiri. Mungkin gue harus ngikutin lirik lagunya, Biarin aja teman gue mikir apa soal hidup gue, yang penting gue terus berdiri tanpa harus mikirin hidup dipikirin orang lain.

    Eh iya, emang temen gue nanya apa sih sampe lo bete?

    Loh kan gue udah bilang, gue aja gak mau tau hidup gue sendiri kok masih mau nanya juga?

    Image

     
  • adamprakasa 2:37 PM on September 18, 2012 Permalink | Reply
    Tags: Alice, Milla Jovovich, Paul W. S. Anderson, Resident Evil Movies   

    Paul W. S. Anderson’s Alice In Wonderland 

    Alice In Wonderland karangan Lewis Caroll belum saya telaah lebih dalam, tapi setidaknya saya tahu benang merah dari novel yang sangat mempengaruhi culture sampai sekarang. Alice In Wonderland yang sebatas yang saya tahu adalah sebuah coming of age dari seorang anak perempuan dengan banyak simbolilasi yang ia temukan dalam Wonderlan sendiri.  Alice In Wonderland yang dipublish pada tahun 1865 ini sudah difilmkan dalam banyak versi bahkan ada yang menggunakannya dalam premis film lain, yang dari Indonesia sendiri ada Fiksi. (2008) dari Sutradara Mouly Surya, atau yang terbaru dari Tim Burton yang masih mengadaptasi dari novelnya dan masih banyak film yang mencoba mengobrak-abrik sisi kelam dari Alice In Wonderland.

    George A. Romero dipilih untuk pertama kalinya untuk mengdaptasi Resident Evil, yang mana berasal dari game terkenal dari capcom, jujur saya belum pernah memainkan game tersebut tapi tak lebih game ini berfokus tentang survival-horor-Zombie. Tapi Skrip dari George A. Romero ditolak oleh Capcom producer Yoshiki Okamoto dengan alasan: “Romero’s script wasn’t good, so Romero was fired”

    Studio memilih Paul W. S. Anderson untuk mengadaptasi Residente Evil dan skrip Anderson diterima dengan ia duduk sebagai Sutradara dan Penulis. Namun ada perbedaan tajam antara skrip Romero dan Anderson, dalam skrip Romero ia memilih untuk mengikuti pakem game tersebut dengan Jill Valentine dan Chris Redfield sebagai tokoh sentral sedang Anderson, ia memilih untuk menggunakan fantasinya sendiri dalam mengadaptasi, Anderson menciptakan karakter Alice. Sebuah karakter yang tak ada di Game sendiri namun memiliki kesamaan dengan Jill Valentine.

    Anderson menciptakan sebuah dunia yang kelam tapi masih dalam rasa Popcorn, sebuah dunia yang nantinya akan hancur lebur dan seorang wanita akan berpetualang dan hanya dialah satu-satunya orang terkuat di dalam dunia Anderson ini. Anderson seolah melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan orang lain, ia lebih memilih menciptakan karakter baru dan mengobrak-abrik karakter yang ada di game aslinya sendiri. Sebuah cara yang bisa menggeramkan die-hard-fans dari fansnya sendiri. Tapia pa ini salah?

    Alice dalam Resident Evil (2002) terbangung dari pingsannya, ia mengalami lupa ingatan yang entah apa sebabnya, ia menggunakan pakaian berwarna merah layaknya gaun tapi bukan berpesta tapi untuk bertarung melawan sesuatu yang masih belum tau apa itu. Alice sendiri, setelah perjalanan panjang dalam filmnya, ternyata adalah seorang Kepala Keamanan yang menjaga sebuah pusat laboratorium bawah yang dimiliki Umbrella Corporation, sebuah virus bernama T-virus menyebar dalam laboratorium dan membuat semua orang didalamnya mati, tapi masalahnya mereka tetap tidak mati. Mereka menjadi Zombie yang nantinya akan menjadi lawan Alice dalam 4 sequel selanjutnya.

    Adalah Red Queen, sebuahcomputer super canggih yang dirancang untuk menjaga Laboratorium yang dimiliki Umbrella Corporation namun membelot dan menghancurkan segala           yang didalamnya karena penyebaran T-Virus.  Dan dimulailah petualangan Alice di dunia Anderson, di dunia yang dipenuhi Zombie dan Umbrella Corporation sebagai musuh bebuyutannya.

    Darisini Anderson seperti bermain dengan genre yang dipilihnya dan adaptasi yang ia lakukan, tapi tidak terasa namun jelas Anderson menggunakan Alice In Wonderland karya Lewis Caroll dalam meramu Resident Evil miliknya, ia menciptakan Alice sebagaimana Alice In Wonderland sendiri. Ia memasukan berbagai elemen lainnya bahkan Red Queen dan Rabbit yang tampil sebagai kelinci percobaab dari T-Virus juga para Zombie sebagai penghuni Wonderland miliknya, dalam Resident Evil: Extinction (2007) kita diperkenalkan dengan sebuah sistem computer lain yang kali ini dengan visual berwarna putih, jelas ada rasa White Queen disini.

    Tapi Anderson tidak melupakan semua karakter dalam gamenya sendiri, Ada Jill Valentine yang akan membantu Alice, Chris dan Claire Redfield atau Ada Wong, Leon S. Kenedy yang muncul di sequel tebaru Resident Evil: Retribution. Semua karakter yang berasal dari game ini dirubah semau Anderson, tapi tetap dengan Alice sebagai sentralnya.

    Anderson memang jelas me-recycle Alice In Wonderland tapi masih ada rasa lain dalam Resident Evil saga yaitu Ellen Ripley, karakter yang terkenal dari Alien Saga. Anderson memang tidak membuatnya persis dengan Ripley tapi pertarungan keduanya akan kedua hal yang dan kuat seorang karakter wanita didalamnya. Bahkan didalam Resident Evil: Retribution dimasukan subplot layaknya Aliens. Alice harus menyelamatkan seorang anak dari monster sebuah bom menghancurkan tempat mereka. Anderson memang mirip dengan James Cameron dan beberapa sutradara lainnya, kecintaannya akan karakter wanita yang kuat akan selalu menjadi trademarknya sendiri.

    Namun dalam kasus Anderson ia memilih Milla Jovovich yang mana adalah isterinya sendiri sebagai Aktris yang menjadi kuat dalam filmnya sendiri belakangan ini.

    Anderson meramu 5 Resident Evil dengan imajinasinya sendiri, ia menulis kelima film ini dan menyutradarai 3 darinya. Ia tak membiarkan orang lain menyentuh jalan ceritanya sendiri, 3 film Resident Evil sendiri adalah sebuah pencapain yang hebat, saya sendiri menyukai 3 film pertama dari Resident Evil, tapi setelah adanya teknologi 3D, Anderson lupa akan apa yang sudah diraih sebelumnya. Membuatnya Resident Evil: Afterlife (2010) dan Resident Evil: Retribution menjadi film yang malas dengan banjir CGI sana-sini, ditambah adegan slow-motion yang berkebihan, tapi kembali lagi Residente Evil adalah dunia rekaan asli dari Anderson sendiri, ia tidak perduli akan penontonnya yang ia tahu hanya sebuah popcorn yang asik dan dengan itu ia memang berhasil. Resident Evil adalah saga yang menyenangkan dan asik diikuti.

    Setelah diputar sana-sini oleh Anderson oleh 3 sequel dari Resident Evil memilih kembali ke pakem terdahulu, berdasarkan dari Resident Evil: Retribution (2012), Anderson mengembalikan Alice ke asalnya. Ke musuh utama Alice dalam Wonderlandnya, yaitu Red Queen.

    Sama seperti Resident Evilnya terdahulu setiap seri akan ditutup dengan Ending yang menggantung juga open dan dari ending Resident Evil: Retribution (2012). Kita, penonton, akan masih menanti perjalanan Alice di Andersonland, berperang melawan zombie juga musuh utama yaitu computer dari Umbrella Corporation yaitu Red Queen. Sekali lagi, Alice dan beberapa teman jagoannya yang berasal dari Video game harus bertarung. Pertarungan terakhir di Resident Evil 6 nanti yang Anderson janjikan senagai seri terakhir. Tapi setelah peperangan ini, apakah Alice akan terbangun seperti dalam Alice In wonderland versi Lewis Caroll? Ohya, ini dunia ciptaan Paul W. S. Anderson. Dunia dimana Alice akan berperang melawan Zombie. Dunia yang bisa kita sebut sebagai ALICE IN ZOMBIELAND.

     
  • adamprakasa 5:28 PM on September 17, 2012 Permalink | Reply
    Tags: a-thought, ababil, geri halliweel, geri halliwel, megan fox, shanen doherty, spice girls   

    Ababil 

    Hal ini keluar di kepala gue: Seandainya.
    Semua berawal dari nonton Spice Girls di closing ceremony Olympic, dari situ gue mulai mendownload semua lagi Spice Girls berserta bebrapa video klip, mengingat lagi masa kecil gue saat masih TK dulu yang sering banget denger lagu mereka. Kakak perempuan gue dulu fan berat Spice Girls dan gue yang masih kecil juga ikut dengerin secara gak langsung, tapi bukan itu yang mau gue omongon sih.

    Dan gue baru sadar kalo dulu ada personil Spice Girls yang milih keluar dari Spice Girls karena suatu hal, gue yang dulu kecil gak tau tuh kalo ada yang keluar yang gue cuma ada cewek yang dengan karakter masing-masing nyanyi lagu-lagu asik. Tapi sekarang gue udah google semuanya tentang Spice Girls termasuk hengkangnya Geri Halliweel.

    Darisini gue mulai sadar, gimana kalo seandainya gak ada anggota Spice Girls yang keluar? Apa ini efek ke masa sekarang? Hal yang sama yang gue tanyain pas Shanen Doherty keluar dari Charmed series dulu. Gimana kalau dia masih main? Apa yang terjadi masa sekarang?

    Satu hal punya efek besar dalam hidup dan memori kita atau gue lebih tepatnya. Bahkan satu hal itu bisa berefek ke banyak orang di masa kapanpun. Balik lagi, Seandainya Geri Halliwel gak keluar dari Spice Girls apa girlband itu bakal tetap sukses? Atau gimana kalau Megan Fox masih main di Transformers 3, film bakal tetap laku?

    Gue selalu berimajinasi untuk punya kemampuan berpindah ke dimensi waktu, imajinasi gue selalu memaksa gue kesitu kalau ada sesuatu yang ingin gue hentiin supaya suatu kejadian gak terjadi seperti ke masa lalu agar Geri Galliwel gak out dari Spice Girls atau membuat Rachel weisz main The Mummy 3.

    Sebagai mahluk labil yang mulai memasuki taraf memaknai apa itu Hidup? Kenapa sesuatu bisa begini? Kenapa gue harus jalanan begini? membuat gue percaya kalau sesuatu harus kita terima, biarkan sesuatu ngalir apa adanya, gak perlu berandai, karena tiap hal yang kita ambil punya efek tersendiri dalam kehidupan ini. Semua ada tujuannya. Toh pada akhirnya Spice Girls reuni lagi atau Megan Fox lagi mencoba rintis karis setelah dipecat dari cast Transformers.

    Btw, Viva Forever dari Spice Gilrs stuck di kepala gue kira-kira 1 bulan lamanya.
    Apakah semua hal di bumi bisa bertahan selamanya? Atau hal itu harus lenyap supaya kita bisa ingat akan suatu hal? Cuma ababil yang bisa mikir gini (baca: Gue)…..

     
  • adamprakasa 2:52 PM on May 11, 2012 Permalink | Reply  

    Apa lagi? 

    Image

    Kapan terakhir saya ngeblog?

    Ah, bukan itu pertanyaannya kapan saya punya waktu itu ngeblog?

    Ah, bukan itu juga, mungkin lebih ke:

    Kapan saya punya NIAT untuk ngeblog?

    2012. Banyak yang bilang atau lebih tepatnya banyak percaya kalau akhir 2012 akan terjadi Kiamat. Mereka, yang percaya, berkata akan terjadi suatu bencana besar yang menimpa dunia. Tapi semua kata mereka. Orang percaya dari perkataan mereka yang lain.

    Saya? Saya harus percaya juga?

    Dalam empat bulan pertama di 2012 ini tak ada hal yang memorble yang saya lakukan, januari UAS diikuti dengan semester sisipan(sebuah cara yang diberikan universitas saya untuk memperbaiki nilai suatu mata kuliah), lalu libur panjang hingga akhir februari. balik ke kuliah semester 4 sekarang baru aja selesai dari UTS.

    And so on and so on. Siklus hidup yang gitu-gitu aja ya meungkin untuk 3 tahun kedepan. Trus? Apa lagi? Oh ya, Kiamat 2012. Cuma bisa bilang: Back OFF!!

    Hidup saya udah sebegini ribetnya dengan kuliah trus disuruh percaya kiamat yang didenger dari orang yang denger dari mereka yang denger dari yang percaya. Hidup gue udah ribet brooo, gak keburu mikirin mau pake baju apa pas kiamat nanti.

    Seenggaknya, masih punya napas 1 setengah bulan sebelum, ditambahnya Rilisnya Prometheus awal juni yang naikin hormon adrenalin saya ke tingkat dimana saya berasa mulessemulesnya. Siklus ini mungkin ga akan lama. Saya bakal kangen. Trus kalo ditanya apa lagi setelah ini? Yah mungkin mempersiapkan untuk menghadapi bulan puasa agustus nanti. Sometimes, i feel that month tortures me. Inside and Outside. Setelah puasa? mikirin kapan bisa ngeblog lagi.

    PS: Makasih yang udah baca sampe bawah sini. Mungkin ini saya nyiksanya pas saya menghadapi bulan puasa.

    PS2: Jangan liat saya begitu kalau tau saya gak betah sama Bulan Puasa

     
  • adamprakasa 2:35 PM on December 21, 2011 Permalink | Reply
    Tags: arisan! 2   

    Sebuah Pesan Dari Nia Dinata 

    Arisan! 2 (2011)

    Sutradara/Penulis: Nia Dinata

    Produksi: Kalyana Shira Films

     

    Masih ingat dengan Arisan! ? Sebuah film yang menurut saya adalah sebuah fenomena di kancah perfilman Indonesia. Sebuah film yang berani dengan tema yang saat itu belum ada yang mau mengangkatnya. Ditangan Nia Dinata dan bersama penulis Joko Anwar, Arisan! Menjadi film yang solid, yang bisa saya berikan predikat salah satu film Indonesia terbaik yang pernah dibuat sineas kita dan salah satu film yang memorable untuk saya sendiri. Delapan tahun telah berlalu, Nia Dinata kembali dengan sequel Arisan! Dan disini ia berdiri sendiri. Tidak bersama Joko Anwar dalam penulisan.

                Film dibuka dengan obrolan beberapa orang, mereka yang saya tangkap adalah sosialita di Jakarta, yang tergila-gila akan ketenaran, kecantikan hingga menggunakan Botox. Pembukaan Arisan! 2 seolah member tahu kalau Nia berusaha menonjolkan kritikannya kepada kaum sosialita. Nia mengambil cara yang berbeda, kali ini dengan cara ia sendiri, Nia seakan ingin memperlihatkan semua tentang sosialita, walau saya sendiri belum tau apakah sosialita melakukan hal yang sama seperti film ini.

                Opening Credit Arisan! 2 dibuat gaya yang berbeda, masuk kedalam laut dengan Narasi Memei yang memberi tahu apa saja yang sudah terjadi selama delapan kepada 4 karakter dan juga ia sendiri. Sungguhnya, amat sangat disayangkan, Arisan! 2 adalah sambungan langsung dari serialnya, yang cerita sudah melebar kemana-mana. Dan mungkin hanya sedikit orang yang menonton serialnya dulu, tapi Nia tidak ambil pusing, dengan narasi Meimei semua sudah terwakilkan, penonton awam seperti dicekoki, terima jadi dan langsung diperkenalkan ke Konfik utama film ini, Meimei sendiri.

                            Kritikan yang tak ada habisnya memang menarik untuk dilihat, dari mulai tingkah sosialita yang aneh, pembangunan gedung-gedung di Jakarta hingga Gorengan yang mengunnakan minyak plastic dalam menggorengnya. Benar, Nia seperti kritik habis-habisan dalam Arisan! 2 yang mebuatnya ia lupa akan hubungan dan konflik karakter dalam film ini, konfliknya dibangun sangat dangkal sekali, hanya Meimeil yang punya andil besar, yang merupakan benang merah darisemuanya. Sisanya?

                Penonton tidak diberi tahu hanya dibuat menyimpulkan siapa dia dan kenapa begitu, seperti karakter Andien yang sepertinya hanya tempelan, penghubung semua karakter ini ke sosialita Jakarta, Nia tidak member detail yang jelas, seperti siapa pria yang kerumah andien. Atau siapa ayah dari anak Lita? Kalau benar ayahnya adalah karakte dari Iwet Ramadhan kenapa tak ada penjelasan. Sekali lagi, penonton dibuat menyimpulkan.

                Nino dan Sakti adalah karakter yang menarik, kini mereka berpisah tapi dengan adanya Octa yang menjadi brondong Nino, yang perankan agak menggelikan oleh Rio Dewanto, dan mas Gerry yang menjadi hubungan dengan Sakti . Membuat mereka semakin menjadi complicated. Sayang penyelesaian yang diberikan kepada Nia terlalu mudah bahkan dangkal, hanya dibuat efek ‘begitu saja’.

                Di Arisan! 2 ada tiga karakter baru yang menyenangkan, ada Dokter Tom yang happy membantu Meimei, Dokter Joy yang diperankan oleh Sarah Sechan dengan sangat menarik dan menyenangkan, Ara yang misterius, Molli yang diperankan Adinia Wirasti dengan amat total. Karakter baru rekaan Nia Dinata sangat amat menyenangkan. Pencuri perhatian.

                Dan benang merah dari Arisan! 2 adalah Meimei. Nia Dinata. melalui karakter Meimei seperti ingin menyampaikan pesan kepada penonton, mungkin beberapa orang ini terkesan preachy, tapi bagi saya secara personal, Nia Dinata seperti ingin berkata. Ingin menyebarkan sebuah pesan. Nia menggali pesan itu melalui semua yang berhubungan dengan Memei yang mencari ketenangan spiritual yang ditangkap begitu indah oleh Nia Sendiri. Sebuah ketenangan yang menjadi pesan kepada penonton. Lalu apa pesan itu?  Pesan itu hanya bisa ditemukan ketika saya menempatkan diri saya sebagai Meimei. Dan didalam opini saya, Nia tidak menggurui, ia hanya menyampaikan sesuatu yang penting akan hidup kita. Hidup seorang manusia. Dan dalam hal itu Nia dengan berhasil melakukannya.

                Nia Dinata menangkap semua scene di Arisan! 2 dengan indah, art directionnya juga bagus, tapi ada yang saya pertanyakan seperti kenapa Nia mengambil shot lirikan mata para karakternya? Apa arti dari bahasa visualnya? Apa nia ingin member tahu betapa keriputnya para karakternya? Atau lirikan mata itu penuh arti? Dan satu lagi, Nia seperti senang dengan threesome bukan?

                Jangan lewatkan end credit yang akan membuat saya berpikir, dan membuat saya senyamsenyum juga mengerutkan dahi akan rahasia Dokter Joy, Ara dan Mas Gerry. Nia bermain dengan penonton.

                Mungkin Arisan! 2 dalam struktur cerita tidak semulus Arisan!, namun kembali lagi, Nia Dinata sudah berhasil menangkap semuanya dengan indah. Arisan! 2 bagi saya adalah projek seru-seruan dari seorang Nia Dinata. Ia seperti hanya ingin bermain, tapi dalam permainannya itu ia punya kritik yang tajam juga sebuah pesan. Pesan yang mungkin diinspirasi dari Ibunya. Seperti yang tertulis di end credit. Sebuah pesan yang personal dari seorang Nia Dinata.

    Image

     
  • adamprakasa 3:02 PM on July 24, 2011 Permalink | Reply
    Tags: Harry Potter and the Deathly Hallows part 2   

    “Pertempuran Terakhir Harry Potter” 

    Saya masih ingat sewaktu membaca novel Harry Potter dan Relikui Kematian. Hasrat membaca yang sangat menggebu seusai menonton Harry Potter and The deathly Hallows Part 1. Masih 6 bulan sebelum kelanjutannya, Part 2, rilis. Dan sudah tak sabar seperti apa lanjutan cerita yang disuguhkan seorang J.K Rowling. Dan DUAR!!! Itulah hal yang saya rasakan karena Rowling tahu benar bagaimana merajut sebuah cerita yang rapih dan mendebarakan dari mulai perang di Hogwarts yang menakjubkan walau diungkapkan dengan kata sekalipun.

    Satu hal yang menjadi nilai yang sangat plus dari novelnya bahwa SEMUA KARAKTER saya ulang, SEMUA KARAKTER memiliki andil besar dalam pertempuran terakhir di Hogwarts tak ada karakter yang sia-sia. Belum lagi sebuh Twist BESAR yang menyelubungi kisah Harry Potter dari awal yang tak hanya membuat pembaca bergidik juga terharu. Sebuah pengorbanan yang tak ada tandingannya.

    Kembali ke Film, Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 melanjutkan perjalanan Harry mencari Horcux untuk mengalahkan Lord Voldemort. Perjalanannya membawa petaka ke Hogwarts. Terancam. Dari sini dimulailah pertempuran besar. Pertempuran terakhir dari Harry Potter, pertempuran terakhir Lord Voldemort yang mengungkap sebuah rahasia besar selama ini.

    Sejatinya, jika sebuah Novel yang difilmkan maka film tersebut akan terus dibandingkan novelnya apapun hasilnya. Disini, Steve Kloves sebagai penulis skenario kurang merangkai beberapa part penting di Novelnya yang sangat layak dimasukan, dan beberapa detail lain yang akan memperjelas jalan ceritanya. Walau begitu Kloves juga cerdik bagaimana memotong perjelasan yang berbab-bab hingga dituangkan dalam skenario, seperti tak ada penjelasan keluarga Dumbledore. Yang langsung di-Cut dari dialog harry. Ia sebagai penulis juga mampu berkreasi sehingga dapat memepertebal plotnya menjadi menarik.

    Kalau boleh memilih saya lebih setuju kalu pertempuran terakhir di Hogwarts ini dibuat seperti Pertempuran di Avatar dimana ia memiliki konsep Tak Ada Karakter Yang sia-sia hingga karakter kecil sekalipun. Sedang Steve Kloves seperti kurang membagi poris peran karakternya yang di novel semua memiliki andil. Seperti Luna Lovegood yang useless di ending yang seharusnya memiliki peran battle Ke Bellatrix Lestrange. Dan beberapa karakter lainnya.

    Namun, melenceng jauh dari novelnya bukan berarti tidak berkulitas. Kloves lagi-lagi bermain dengan ide  kreatifnya. Ada satu cerita yang merajut harry potter 1-6 dan ia mem-dramatisasi dengan pas. Sebuah Rahasia yang menyelubungi cerita. Mungkin cukup membuat semua fans Harry Potter menitihkan air mata. Kloves tau bagaimana mengambil benang merah dari novelnya tapi ia lupa bahwa banyak detail yang membuat benang merah tersebut. Yang sayang untuk tidak digunakan.

    Dan di Part terakhir ini semua Karakter berkumpul. Berkumpul untuk melawan Voldemort tak ada lagi rasa Takut. Tak ada lagi ancaman yang mereka tahu adalah Hogwarts terancam semua karakter berperang bersama Harry. Seperti Prof. Mcgonagall, Weasley Family hingga semua guru di Hogwarts. Sebuah pertempuran yang nantinya akan memakan korban juga Snape yang dengan segala kemisteriusannya.

    Dengan Visualisasi yang menakjubkan arahan David Yates, Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2 berhasil membuat saya sebagai penonton biasa terpuaskan secara mata tapi juga batin. Sebuah pengorbanan yang dilakukan dengan bayaran yang mahal sekalipun nyawa. Pengorbanan demi melindungi orang dicintainya. Harry Potter dan Lainnya melakukan pertempuran terakhir melawan musuh mereka. Pertempuran yang memnyatukan mereka semua untuk mengalahkan kejahatan yang abadi. Lord Voldemort dan semua pengikutnya. Termasuk Wanita Gila, Bellatrix lestrange yang menemui ajalnya.

    Disisi Lain, setelah menonton Part 2 saya menobatkan karakter Severus Snape sebagai Karakter yang sangat memorable yang pernah saya lihat di dunia film. Sebuah karakter yang sesunguhnya memiliki arti dalam. Anda akan tahu setelah menontonnya.

    Akhir kata, sebuah kisah pasti memiliki dan Harry Potter yang sudah sepuluh tahun harus berakhir. sebuah penyelesaian yang epic. sebuah fenomena yang mendunia ini harus berakhir dan sedih memang karena tidak bisa melihat HArry Potter lagi tapi satu yang pasti bahwa Harry Potter akan terus ada dipikiran penggemarnya. sebuah immortal yang tak akan dilupakan genrrasi saya atau mungkin ini menjadi Star Wars generasi saya yang akan dinikmati oleh geberasi berikutnya.

    saya hanya bisa mengucapkan bahwa tak ada pengorbanan yang sia-sia karena Love is the strongest power of All.

     
    • Fitrah Ravenclaw 7:13 AM on October 25, 2012 Permalink | Reply

      kita masih bisa menonton film terbaru harry potter apabila disney juga membuat filmnya…

  • adamprakasa 6:32 PM on March 18, 2011 Permalink | Reply  

    Beratkah? 

     

    Tanggal 14 kemarin, atau 14 Maret 2011, saya memulai Kuliah pertama di Semester 2. kembali ke Kampus. Kembali ke kosan saya yang tercinta. mari kita berdangkal-dangkal sejenak. Kesan pertama kuliah semester 2 di Fakultas Kedokteran Gigi bagaimana?

    Rasanya seperti timpuk batu yang lumayan besar ke depan muka, tapi gak sakit fisik melainkan pikiran! Hal ini karena pada semsester 2 ini saya harus menghadapi Praktik pada beberapa mata kuliah, dan praktik ini tidaklah mudah untuk diikuti. saya sedikit kaget. namun apa daya, ini harus saya jalani. belum lagi ditambah beberapa dosen yang aura membuat saya takut. mungkin bukan galah lebih ke disiplin yang tinggi. Kuliah ini membuat saya was-was akan apa yang selanjutnya terjadi.

    Sebagai contoh, praktik Anatomi, saya mempelajari tulang manusia, sedang satu bongkah tulang manusia memiliki lubang yang entah memilik nama yang aneh. dan tentunya ini akan dijadikan bahan UTS atau UAS. hanya Tuhan yang mampu menyelamatkan saya…. Atau diri saya sendiri?

    Kembali ke awal, walau ini Berat saya masih beruntung. Kenapa? saya masih bisa kuliah di Fakultas kedokteran Gigi walau sekalipun di Universitas Swasta. saya maih bersyukur karena diluar sana masih banyak anak yang putus sekolah walau ini terasa berat saya harus menelannya pelan-pelan dan tentunya mencerna sampai tahap mengerti.

    Jadi Beratkah? Jawabannya hanya saya yang bisa menolong diri saya sendiri.

     
    • cantikadinda 4:28 AM on April 3, 2011 Permalink | Reply

      adaaam heloo.. gue nemu aja gitu wordpress lo hahaa. gue blogroll yaaa 😉

      KEEP ROCKING!

      • adamprakasa 4:33 AM on April 3, 2011 Permalink | Reply

        Eh dindaaa… Hehehe.. Nemu dimana? Kok bisa? Tar gw blogroll balik :))

    • Andy Putera 7:40 AM on April 16, 2011 Permalink | Reply

      judul postingan paman adam sangat metaforik…baru mau saya jawab YA ANDA MEMANG BERAT hehehehe…semangat begitu memang tantangan mahasiswa jaman skrg apalagi kalo uda berhadapan dengan dosen yg pamer title professor uuuhhh nyebelin skalee

      • Amir Syarif Siregar 10:40 PM on June 23, 2011 Permalink | Reply

        Saya juga mau menjawab yang sama… ADAM MEMANG BERAT!

    • surabaya rental mobil 10:21 AM on May 30, 2011 Permalink | Reply

      Kembali ke awal, walau ini Berat saya masih beruntung. Kenapa? saya masih bisa kuliah di Fakultas kedokteran Gigi walau sekalipun di Universitas Swasta. saya maih bersyukur karena diluar sana masih banyak anak yang putus sekolah walau ini terasa berat saya harus menelannya pelan-pelan dan tentunya mencerna sampai tahap mengerti.

      Jadi Beratkah? Jawabannya hanya saya yang bisa menolong diri saya sendiri.

      kalo uda bersukur paasti terasa ringan….

  • adamprakasa 5:53 PM on February 26, 2011 Permalink | Reply
    Tags: My Favourite Films of 2010   

    My Favourite Films of 2010 

    Setelah ditunda-tunda selama berhari-hari karena harus terbelengu UAS, menunggu hasil UAS yang sangat mendebarkan dan leyeh-leyeh karena liburan yang hampir dua bulan ini dan tak berhenti makan karena ditembak jarum bius oleh Conan, Ups!! itu Cuma alesan penglihan saja dan akhirnya, saya Adam Dwi Prakasa berhasil menyelesaikan My Favourite Films of 2010. Sekali lagi susah sekali jika ingin membuat blog daily terutama kalau anda seorang pemalas berbadan kurus dan mungil sperti saya. Namun list ini di buat untuk berbagi tentang apa yang saya sukai di 2010 karena banyak yang membuat seperti ini.

    Di Tahun 2010 tidak banyak film yang saya tonton, diantaranya melalui Cinema dan dvd lapak tempat saya mencari Film, walau harus ubek-ubek tapi merupakan sebuah kenikmatam bila kita mendapatkan film yang kita cari. Kembali ke Topik, secara keseluruhan 2010 dipimpin oleh satu film yang terngiang-ngiang diberbagai media dan mulut orang-orang.

    Inception, merupakan film yang mendasari dan mengakari 2010 tersebut tapi dalam opini saya tentunya. Baiklah saya berlebihan, tapi setelah direkap ulang. Hanya Inception yang terus tertanyam di kepala saya bahkam tak ada habisnya kalau membahas ending film ini ditambah Scene-scene yang memukau dari Nolan. Padahal banyak film. Lalu memasuki pertengahan muncul The Social Network, calon kuat Oscar. Saya menikmati film tersebut namun dengan muncul berbagai film calon Oscar yang The Social Network mulai tergeser.

    Toy Story 3, Iron Man 2, How to train your Dragon, Tangled atau Clash Of The Titan yang dianggap sampah saya masih menikmatinya atau Burlesque yang dangkal tapi lagu-lagu didalamnya begitu memikat dan beberapa diantaranya masih banyak dan saya cukup lupa untuk diingat di 2010, namun sayangnya hanya tidak menjadi favorit saya. Karena berbagai hal, bagus kurang berkesan, bagus saja, atau menyenangkan.

    10 film Favorit saya pada tahun 2010 ini diambil berdasarkan komentar saya. Jadi kalau ada yang bertanya kenapa film ini gak masuk atau film itu kenapa masuk padahal dicemooh orang, silahkan komen ya!

    List ini dibuat dari nomor 1 dimana saya merasa film-film yang saya pilih ini sudah dionton oleh orang-orang jadi saya membuat dari 1 kebawah.

     

    10 Favourite Films of 2010

    Inception, Directed by Christopher Nolan

    #1

    Tidak perlu pikir panjang, saat pertama menonton Inception saya sudah terkesima, Inception bagai sebuah gabungan anatar Cerita yang  memikat, Directing yang sempurna-menakjubkan! Tapi juga termasuk blockbuster movie. Jarang ada orang yang bisa membuat Film seperti ini, dan Christoper Nolan adalah satu diantaranya.

    Fave Moment : Semua yang ada dalam film sangat saya Favoritkan dan tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

     

     

    King’s Speech, Directed by Tom Hooper

    #2

    King’s Speech merupakan film yang memberi spirit ketika menonton, tipikal film yang saya sukai. Heartwarming. Lihat Bagaimana Colin Firth menjadi seseorang yang gagap secara fisik tapi secara psikis sangat rapuh dan penuh tekanan. Disaat ending film ini, saya merinding, betapa menggetarkan sebuah pidato seorang Raja yang penuh perjuangan untuk melakukannya. Film ini merupakan Jagoan saya di Oscar nanti.

    Fave Moment : Saat Sang Raja Berpidato begitu mendebarkan tapi juga Heartwarming.

     

     

    Black Swan, Directed by Darren Aranofsky

    #3

    Natalie Portman. Menyeramkan. Sebuah karya yang mengagumkan. Portman bagai menjelma menjadi sebuah angsa hitam yang begitu penuh emosi dan Aranofsky mengarahkannya begitu Kelam sekaligus Meaningful. Jangan lewatkan satu scene yang sangat menakjubkan saat Portman bertransformasi menjadi Angsa Hitam. Wow! Dan kali ini saya menjagokan Portman untuk Oscar!

    Fave Moment : Transformasi Portman menjadi Angsa Hitam dan tentunya saat Ending film ini.

     

     

    127 Hours, Directed by Danny Boyle

    #4

    Salah satu film yang mengharukan di tahun 2010. Entah apa yang bisa saya ungkapan, Dalam film ini Danny Boyle seperti membiaskan batas antara imajinasi, kenangan dan realita. Dan saat adegan ‘klimaks’ saya bergidik gak karuan namun terharu sekaligus sedih melihatnya. Sebuah pengalaman sinematis yang mengharukan. Tak ada kekuatan yang lebih kuat dibanding keinginan untuk Hidup.

    Fave Moment : Saat James Franco…….. umtuk menyelamatkan diri dengan penuh perjungan hingga end credit. Sekali ini, Film sangat mengharukan.

     

     

    Harry Potter and The Deathly Hallows Part 1, Directed by David Yates

    #5

    Setelah dikecewekan oleh Harry Potter 6, David Yates membuat Bagian pertama dari seri Harry Potter terakhir ini menjadi salah satu film yang paling menyenangkan dari semua Harry Potter, ditambah performa Bellatrix lestrange yang sangat Menjiwai juga menyembalkan/kejam/minta-dibunuh-idup-idup! Semua scene disini sangat saya nikmati. Tak sabar menunggu Harry Potter and the deathly Hallows Part 2.

    Fave Moment : Semua scene syang mencakup Bellatrix Lestrange dan saat dia melepar sesuatu yang membuat saya ingin membakarnya hidup-hidup.

     

     

    I Am Love, Directed by Luca Guadagnino

    #6

    Film ini Cantik. Sangat Cantik. Saat menonton film ini saya seperti masuk ke dalam sebuah kisah Cinta yang menggoda ditambah lagi Makanan sebagai penyambung plot yang memnbuat film ini Istimewa layaknya makanan yang lezat dan tak terlupakan karena rasanya.

    Fave Moment : Saat Revelation rahasianya yang begitu Cerdik.

     

     

    The Girl with Dragon Tattoo, Directed by Niels Arden Oplev

    #7

    Sang Sutradara mengarahkan film ini menjadi kisah pembunuhan yang membuat saya merinding, atmosfir yang menegangkan dan cerita yang segar. Sebuah pencapaian yang jarang saya temukan di thriller film belakangan ini.

    Fave moment : Saat Mikhael dan Lisbeth berusaha memecahkan kasus yang dipenuhi misteri yang membuat merinding.

     

     

    The Social Network, Directed David Fincher

    #8

    WOW! David Fincher membuat sebuah drama yang genius, menarik dan tetap menghibur disaat yang bersamaan. Ceritanya yang cepat dan Score yang memukau.

    Fave Moment : Adegan dimana Eduardo marah besar kepada Mark. Itu. Sangat. Seru. Sekali!

     

     

    The Kids Are All Right, Directed by Lisa Cholodenko

    #9

    Film saya nobatkan sebagai The Sexiest Movie of The Year. Kolaborasi Julianne Moore, Mark Ruffalo dan Annette Bening begitu menggoda. Ketika pasangan Lesbi bertemu Pendonor spermanya. Menurut saya itu Plot yang sexy. Namun disayangkan, saya tidak menjagokan Bening untuk Oscar

    Fave Moment : Ketika mereka berdialog di meja makan.

     

     

    Salt, Directed by Phillip Noyce

    #10

    Alasan kenapa saya sangat memfavoritkan Film ini adalah Karena Angelina Jolie, alasan kedua karena Angelina Jolie kembali bertarung dan Alasan ketiga karena Angelina Jolie menembak dan merakit Bom. Salt, menurut saya, adalah sebuah Blockbuster movie yang berhasil dengen cerita yang ringan nan menghibur dan Angelina Jolie sebagai pemeran utamanya. Jolie menembak, melompat, membuat bom, bertarung dan Kick Ass!

    Fave Moment : Sebenarnya saya suka semua scene di Salt tapi saya sangat memfavoritkan ketika Salt berusaha kabur dari kantor CIA dan membuat bom dari bahan pembersih. Begitu seru dan menarik.

     
    • mikhael tarigan 5:16 AM on February 27, 2011 Permalink | Reply

      Walau Salt tidak masuk Top 10 saya untuk tahun lalu. Saya akui Salt itu enjoyable banget.

      • adamprakasa 6:10 AM on February 27, 2011 Permalink | Reply

        Setuju banget! Film enjoyable dan asik. Belum lagi ditambah Angelina Jolie 🙂

    • Andy Putera 2:00 PM on February 27, 2011 Permalink | Reply

      lah kok komen sendiri, ni aku komenin, kok si garam paling bontot sih tega nian kau kk, tak kusangka adam suka Iam Love lohh, oui ada Harpot 7 part 1 sukaa dehhh

  • adamprakasa 1:37 PM on January 26, 2011 Permalink | Reply
    Tags: Miska, Nenek Tua, Obsesi, Rapunzel   

    OBSESI? 

    Kemarin, tepatnya tanggal 25 Januari 2011 nominasi Oscar 2011 dilepas, banyak yang saya harapkan tidak di-nominasi-kan. Terutama Christopher Nolan yang gak masuk nominasi Best Director, tapi ada lagi yang lebih kurang sreg dihati ini. Yaitu ‘Tangled’ gak masuk nominasi Best Animated Film. Walau saya gak ingin Tangled menang Best Animated Film tapi film ini sangat layak mendapat nominasi Oscar tersebut. Tangled, bagi saya adalah film yang manis, indah dan menyentuh, yang semua ditangkap dengan memikat baik pendengaran maupun penglihat.

    Kembali ke Tangled, karena Berita Tentang Tangled,  tiba-tiba dengan anehnya mempengaruhi pikiran saya dan mempertanyakan, Apakah Obsesi sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap manusia? Apakah Obsesi sesuatu hal yang baik dan Apakah Obsesi menghasilkan apa yang kita inginkan?

    Seorang Nenek Tua menculik seorang bayi perempuan dari Orang Tuanya yang bernama Rapunzel, mengurungnya di sebuah Menara tinggi, memisahkannya dari Orang Tua aslinya. Semua itu hanya untuk mendapatkan Kecantikan dan Kemudaan yang abadi, kecantikan yang tak akan hilang dimakan waktu. Semua hanya demi kecantikan. Demi sebuah keinginan.

    Sejenis Ide, Emosi atau bayangan yang tak terkendali. Merasuki pikiran manusia, membiusnya untuk berbuat apapun demi mencapi keinginan dan tujuan yang kita inginkan. Tapi ketika Obsesi berjalan sangat tak terkendali, saya mempertanyakan, Apakah Obsesi suatu virus bagi Manusia?

    Demi sebuah kecantikan dan kemudaan yang abadi, Nenek Tua itu memisahkan tali kasih sebuah keluarga, sangat tidak-berperikemanusian. Tapi ini lain ketika kita mengambil Obsesi yang positif, sebagai contoh, saya terobsesi untuk memilik tubuh yang kurus, tapi saya melakukannya sesuai yang saya bisa, tidak mencuri uang orang tua untuk sedot-lemak atau berusaha olah raga. Obsesi saya bertujuan untuk positif dan masih bisa terkendali. Tapi diluar sana, banyak orang yang rela melakukan apa saja demi memenuhi Obsesinya. Menjadi cantik seperti orang lain, Obsesi untuk memilik seseorang seperti di film thriller atau seperti Miska yang ingin menguasai Farel. Oh, tidak! saya mengambil contoh yang salah. Obsesi Miska di Sinetron Sisen itu sudah memasuki tahap orang tidak waras.

    Dengan ini, Apappun yang terjadi, Ending Tangled telah membuktikan kalau Obsesi yang buruk hanyalah merugikan kita pada akhirnya, tak ada yang abadi di dunia, Obsesi yang berlebihan hanya menuat lubang untuk kita sendiri, Oh hampir semua film segalah genre memberi akhir yang buruk kepada mereka yang telah dibutakan Obsesi. Semua kembali ke tujuan awal.

    Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapapun, setiap orang memiliki Obsesi. Tapi kenapa terkadang kita dibutakan oleh Obsesi yang padahal lahir dari diri kita sendiri? 🙂

    Ohya, saya selalu berimajinasi kalau Ending Tangled dibuat lebih sadis. Si Nenek disihir rapunzel untuk hidup dalam keadaan Tua Selamanya dan terjangkit Lepra plus Kusta, juga terkurung di Menara seumur hidupnya. It’s Gonna be An Awesome Movie Of the year, sayangnya itu hanya dikepala saya………

     
    • Amir Syarif Siregar 1:51 PM on January 26, 2011 Permalink | Reply

      Kurang dalam nih penulisannya. Istilahnya, pas baru berusaha mendalami, udah keburu diakhiri oleh Mas Adam-nya. Padahal tema ‘obsesi’ dan cara menghubungkannya dengan film Tangled udah sangat bagus banget. Seharusnya perlu ada penambahan beberapa paragraf penjelasan lagi.

      Good job, dede ndut!

      PS: Bukannya kemaren katanya mau nyolong ayam tetangga trus dijual untuk sedot lemak? 😮

  • adamprakasa 3:47 PM on January 12, 2011 Permalink | Reply
    Tags: About Me, Adam Dwi Prakasa   

    About Me, Adam dan Isi Kepalanya! 

    Setelah bertahun-tahun tertunda untuk merampungkan Blog, akhirnya saya berhasil membuat dan akan ‘mencoba’ memulai dunia blog. Walau dulu saya memiliki Blog tapi tidak aktif hanya beberapa blog saja isinya. Alamatnya bisa klik disini. Kembali ke Blog baru ini, disini saya akan berbagi, berbagi semua yang akan coba sampaikan, semua yang ada di kepala saya. Walau terkadang berisi hal-hal Absurd tapi inilah saya!

    Nama saya Adam, lengkapnya Adam Dwi Prakasa. Saya lebih suka orang mengenal saya dengan Adam Dwi karena teman saya memanggil saya Adam sedang kerabat saya lebih memanggil saya Dwi. Ya, saya adalah anak kedua dari dua bersaudara dari keluarga yang biasa saja. Adam Dwi adalah anak yang baru saja memulai dunia kuliah juga memasuki dunia Kos. Mecoba merasakan kebebasan diluar sana. Adam Dwi adalah seorang anak kecil. Anak kecil yang terjebak d tubuh yang lumayan besar menukai makan, anak kecil yang baru saja memulai kuliah, Kedokteran Gigi. sebuah kuliah yang sedang saya coba telaah walau sebenarnya ada satu jurusan yang sangat inginkan. Tapi takdir berkata lain. Takdir adalah hal paling saya benci tapi juga saya cintai. Karena saya percaya tanpanya, dunia saya tidak akan bergerak. Takdir adalah tangan Tuhan.

    Dalam postingan Blog pertama ini, Saya akan mencoba berbagi beberapa Hal, tentang Saya, tentang apa yang saya alami, tentang apa yang saya lihat, dengar atau saya rasakan. Ohya! Saya cinta Film. Oh tidak, saya cinta untuk menikmati film. Saya suka genre horor dan thriller jadi bisa kemungkinan blog ini mungkin akansering membahas film dengen genre tersebut. Dan lagi, film itu akan saya bahas berdasarkan pemikiran saya, pemikiran seseorang yang tidak ahli dalam film jadi jangan menganggap apa yang saya tulis itu serius, karena saya benci serius. Tawa dan Canda lebih mewarnai hidup. ini ngomong apa ya.

    Dalam postingan Blog pertama ini, Saya menggunakan Header hitam-putih dengan dengan Gambar dari Film yang bintangi Aktris Favorit saya, Angelina Jolie, salah satu wanita tercantik yang saya pernah lihat di dunia ini, dan mungkin beberapa blog saya akan terpengaruh olehnya. Kembali ke Header, seorang wanita memakai kacamata Hitam. Di film itu, wanita tersebut menyimpan misteri. Dan dengan Header ini saya menyimbolkan kalau Hidup penuh misteri begitu juga isi postingan dalam Blog ini. Header tersebut Hitam-Putih. Saya sendiri yang membuatnya Hitam-Putih karena setiap pemikiran saya Hitam karena berisi kebusukan yang kadang saya ingin utarakan dan Putih berisi kebaikan, namun seperti yang saya bilang, saya yang membuat gambar itu Hitam-Putih jadi bisa jadi kebaikan yang tulis juga dibuat-buat. Bahkan mungkin saya sendiri adalah seorang yang  Hitam-Putih. Ah, pemikiran yang berlebihan dan aneh tapi inilah saya. Seseorang yang mencoba berpikir dengan pikiran itu sendiri.

    Dalam postingan Blog pertama ini, Saya ingin mengutarakan kalau saya sendiri mungkin berpikiran yang aneh, oh bukan aneh tapi kadang berbeda, misal saya sangat memuja-muja Angelina Jolie, saya menyukai The Tourist walau banyak yang bilang itu film sampah, saya benci kepiting karena mnurut saya hewan tersebut seperti Alien, saya tidak menikmati Fight Club tapi cinta-mati dengan Titanic dan beberapa pemikiran yang menurut saya. Semua akan saya coba utarakan di Blog ini.

    Dalam postingan Blog pertama ini, Saya akan menggunakam adamprakasa.wordpress.com. Saya memilih nama itu karena saya sedang mencoba membunuh karakter dooradam, ada satu memori menyakitkan di nama itu, yang sayangnya tak bisa saya ceritakan disini. karenanya saya memilih menggunakn Adam dan Prakasa diambil dari nama awal dan nama Akhir. Selain itu penggunaan nama ini dimaksudkan kalau Blog ini akan bercerita tentang saya.

    Dalam postingan Blog pertama ini, Saya hanya akan mengucapkan selamat datang terima kasih sekaligus maaf, kerena mungkin Blog ini akan berisi postingan yang diisi dengan berlebihan juga beberapa cacat dalam penulisan. Saya sedang mencoba mem-blog dan semoga kedepannya saya dapat berbagi.

    Akhir kata, Blog ini bukan sesuatu yang serius tapi sebuah blog yang ingin menjadi serius namun sayangnya diisi oleh pemikiran yang sangat-tidak-menyukai-keseriusan.

     
    • ard 3:57 PM on January 12, 2011 Permalink | Reply

      widih fotonya….lagi ngeden mas? hihi

      *note, isi blog lum dibaca haha

    • rioaditomo 4:04 PM on January 12, 2011 Permalink | Reply

      Nice
      Love this line:
      “Anak kecil yang terjebak d tubuh yang lumayan besar”
      Keep on posting 🙂

    • @ndy_hobbit 4:12 PM on January 12, 2011 Permalink | Reply

      Congrats ya..
      Yang rajin posting, Dam.. 🙂

    • Andi 4:19 PM on January 12, 2011 Permalink | Reply

      Mantap! Semua MPers pindah WordPress haha

    • tata 4:29 PM on January 12, 2011 Permalink | Reply

      Dalam postingan blog pertama ini, saya hanya ingin menyampaikan bahwa saya terhibur.. Dan walau saya tidak ingin melihat ‘dooradam’ terbunuh, tapi baiklah saya akan memanggil kamu dengan ‘adam prakasa’. Ditunggu postingan berikutnyaaaa.. Mwah!

    • apatisvian 8:06 AM on January 13, 2011 Permalink | Reply

      fotonya culunnnnnnnn… hahahaha

      sok serius lo di foto itu , nyet 😀

      anyway… mudah2an di WP ini lebih produktif… ga mandul kayak di MP =))

c
Compose new post
j
Next post/Next comment
k
Previous post/Previous comment
r
Reply
e
Edit
o
Show/Hide comments
t
Go to top
l
Go to login
h
Show/Hide help
shift + esc
Cancel